Kamu Suka Minuman Boba? Ternyata Ada Bahaya yang Mengintai


1. Gula darah langsung naik sesudah dua menit
Sekjen Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) dr Em Yunir SpPD, KEMD, mengutarakan boba sebetulnya dibuat dari terigu yang kaya karbohidrat, ditambah boba umumnya adalah pelengkap dari minuman modern seperti kopi susu, teh yang condong manis
Pemberian gula baik gula aren, gula batu, atau gula pasir menurut Em Yunit sama juga sebab masuk ke kelompok monosakarida.
"Yang menjadi permasalahan gula aren, gula batu serta pasir bila diminum selang dua menit gula darah langsung naik sebab penyerapan cepat ditambah lagi dengan boba," paparnya.

2. Trend minuman boba dapat menyebabkan diabetes
Ia menjelaskan trend minuman boba kopi modern dapat menyebabkan munculnya diabetes karena bukan hanya minum tetapi mereka meningkatkan kudapan lain seperti kue atau cookies untuk camilan pendamping kopi.
"Situasi kita sekarang ini tengah dimanjakan, telah harga murah, rasa-rasanya enak, dianterin lagi. Walau sebenarnya minuman modern bukan satu keperluan," terangnya.
Ia memberikan tambahan sebetulnya Kemenkes telah memberi ketentuan supaya ada labeling di minuman siap saji, tetapi kelihatannya tidak punya pengaruh banyak.
"Umumnya di minuman ada muatan kalorinya, serta jumlah kalori di minuman ada pula yang diikuti dengan warna merah, kuning, hijau tetapi anak muda jika dikasih tahu itu sinyal merah, kalori tinggi jawabnya ya bagaimana ya enak kok," tuturnya.

3. Trend kebiasaan penyakit diabetes melitus makin bertambah
Dirjen Penjagaan serta Pengaturan Penyakit dr. Anung Sugihantono, M.Kes menjelaskan hasil Riskesdas 2013 serta 2018 memperlihatkan jika trend kebiasaan penyakit Diabetes Melitus di Indonesia bertambah dari 6,9 % jadi 8,5, %, sesaat kebiasaan penyakit DM menurut diagnosis dokter bertambah dari 1,2 % jadi 2 %
Anung memberikan tambahan beberapa faktor efek obesitas ke orang dewasa naik 14,8 % jadi 21,8 %, obesitas sentra dari 26,6 % jadi 31persen, unsur merokok dari 28,8 % jadi 29,3 %, selanjutnya kesibukan fisik kurang dari 26,1 % jadi 33,5 % serta kurang makan buah dan sayur dari 93,5 % jadi 95,5 %.
"Hasil riskesdas memperlihatkan banyak pasien diabetes melitus yang tidak teratur minum obat antidiabetes atau suntik insulin dengan fakta berasa telah sehat sekitar 50,4 %,"tuturnya.

4. Pola hidup pacu munculnya diabetes
Kecuali pola hidup kenaikan pravelansi pasien dikarenakan minimnya edukasi.Anung memberikan contoh banyak pasien yang tidak teratur berobat tetapi yakin dengan obat tradisionil.
"Pasien DM tidak mengetahui jika dianya menanggung derita penyakit DM serta minimnya kesadaran client pada kontrol periodik.," katanya
Kenaikan kebiasaan DM dikarenakan waktu peralihan, demografi, tehnologi, pandemiologi, budaya sikap, ekonomi.
"Ini tentu saja bisa memunculkan berlangsungnya ledakan kenaikan beberapa kasus kompleksitas DM seperti tidak berhasil ginjal, penyakit jantung koroner, stroke," katanya.

Postingan populer dari blog ini

oceans for generations to come

Similar developments

one of the most important